#KKN-PPM UGM Semarak Tobadak 2025
Dari Matahari untuk Desa: Pengenalan Panel Surya DIY di Mahahe oleh Mahasiswa KKN PPM UGM 2025


Desa Mahahe, Tobadak — Juli 2025 Dalam upaya membangun kesadaran akan pentingnya transisi energi ramah lingkungan, Tim KKN-PPM UGM Semarak Tobadak 2025 menginisiasi program edukatif bertajuk “Sinar Mentari, Listrik Mandiri: Panel Surya DIY” di Desa Mahahe, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep energi terbarukan, khususnya pemanfaatan panel surya, kepada siswa, guru, dan warga setempat sebagai solusi jangka panjang terhadap tantangan krisis energi dan perubahan iklim.
Energi bersih menjadi perhatian global karena mampu mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca, yang selama ini menjadi penyebab utama pemanasan global. Tidak seperti energi fosil yang terbatas dan mencemari lingkungan, energi terbarukan seperti surya, angin, air, panas bumi, dan biomassa dapat diperbarui secara alami serta lebih ramah lingkungan.
Krisis energi global ditandai oleh ketergantungan berlebihan terhadap bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Dampaknya tidak hanya mencemari udara, tetapi juga memicu ketimpangan akses energi, khususnya di wilayah terpencil seperti Desa Mahahe.


Panel surya menjadi alternatif solusi yang sangat relevan, terutama bagi daerah dengan intensitas cahaya matahari tinggi. Panel ini bekerja dengan mengubah cahaya matahari menjadi listrik melalui sel surya dan proses efek fotovoltaik. Teknologi ini tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan akses listrik, tetapi juga mendukung transisi menuju sumber energi yang lebih bersih dan mandiri.
Di Desa Mahahe, potensi energi surya sangat besar karena intensitas sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun. Ditambah dengan program dukungan pemerintah seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan lampu tenaga surya untuk jalan desa, Desa Mahahe berpeluang menjadi pelopor energi terbarukan tingkat lokal.
Sebagai bagian dari kegiatan edukatif, siswa-siswi SMPN 1 Tobadak diajak untuk mengenal dan menerapkan gaya hidup hemat energi melalui praktik sederhana: mematikan lampu saat tidak digunakan, tidak menggunakan alat listrik secara berlebihan, serta mendukung penggunaan panel surya di sekolah. Sosialisasi ini juga mendorong sekolah menjadi zona ramah lingkungan dengan mengusulkan pengadaan panel surya sebagai sumber listrik alternatif yang efisien dan edukatif.
Melalui program Sinar Mentari, Listrik Mandiri Panel Surya DIY, mahasiswa KKN-PPM UGM tidak hanya menyebarkan pengetahuan teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi lewat langkah kecil namun berdampak besar: mengenal energi bersih dan membangun kemandirian energi dari desa. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mewujudkan kemandirian energi berbasis potensi lokal.
