#KKN-PPM UGM Semarak Tobadak 2025

Mahasiswa KKN-PPM UGM Hadirkan Inovasi Pangan Fungsional “Banana Biotics” di SMAN 1 Tobadak

Tobadak, 28 Juli 2025 – Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal sekaligus memperkenalkan inovasi pangan fungsional kepada generasi muda, Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 2 Tahun 2025 melaksanakan program “Banana Biotics: Eksperimen Probiotik dari Pisang Lokal sebagai Inovasi Pangan Fungsional” di SMAN 1 Tobadak, Desa Mahahe, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Program ini lahir dari gagasan untuk mengangkat potensi buah pisang lokal yang melimpah di Kabupaten Mamuju Tengah, khususnya di daerah Tobadak, yang dikenal memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam, salah satunya adalah buah pisang yang melimpah. Namun buah pisang di Tobadak belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai produk bernilai tambah, selama ini umumnya pisang hanya dikonsumsi secara langsung atau diolah secara sederhana. Melihat peluang ini, tim KKN-PPM UGM menginisiasi program “Banana Biotics: Eksperimen Probiotik dari Pisang Lokal sebagai Inovasi Pangan Fungsional.” Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa pisang lokal dapat diolah menjadi produk pangan fungsional yang memiliki nilai tambah, yaitu minuman probiotik fermentasi yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Melalui kegiatan ini, Tim KKN-PPM UGM memperkenalkan konsep pangan fungsional, yaitu produk pangan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tambahan. Salah satunya adalah minuman probiotik hasil fermentasi pisang, yang kemudian diberi nama Banana Biotics.

Kegiatan yang diikuti oleh 25 siswa kelas XI SMAN 1 Tobadak ini diawali dengan sesi edukasi. Para siswa mendapatkan penjelasan mendalam mengenai potensi besar buah pisang lokal di daerah mereka, yang tidak hanya lezat namun juga kaya akan nutrisi. Selain itu, mereka juga diajak untuk memahami konsep pangan fungsional, yaitu makanan atau minuman yang memiliki manfaat kesehatan spesifik di luar kandungan nutrisi dasarnya. Tim KKN UGM menekankan pentingnya pangan fungsional, terutama minuman probiotik, yang dapat menjaga keseimbangan mikrobiota usus serta berperan penting dalam sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. 

Usai pemaparan teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan Banana Biotics. Siswa diajak untuk mencoba membuat minuman probiotik menggunakan bahan sederhana, yaitu pisang matang, air hangat, gula, dan starter bakteri dari Yakult. Yakult dipilih sebagai starter karena mudah didapat dan merupakan sumber bakteri probiotik yang sudah dikenal luas. Proses pembuatannya dijelaskan secara rinci dan mudah diikuti. Pertama, pisang dihaluskan hingga menjadi bubur. Kemudian, bubur pisang dicampur dengan air hangat dan gula, yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri. Langkah krusial selanjutnya adalah menambahkan Yakult ke dalam campuran tersebut. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat dan difermentasi di tempat gelap selama dua hingga tiga hari. Proses fermentasi ini akan menghasilkan minuman dengan cita rasa unik, sedikit asam, dan menyegarkan, serta kaya akan bakteri baik yang bermanfaat untuk sistem pencernaan.

Respon positif dan antusiasme tinggi dari para siswa menjadi bukti keberhasilan program ini. Mereka tidak hanya pasif mendengarkan, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi. Melalui kegiatan praktis ini, diharapkan para siswa tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis tentang pangan fungsional dan proses fermentasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam menciptakan produk inovatif.

Lebih dari sekadar pembelajaran sains, program ini juga bertujuan untuk memicu semangat kewirausahaan di kalangan siswa. Tim KKN UGM ingin menunjukkan bahwa inovasi sederhana bisa dimulai dari bahan-bahan yang ada di sekitar mereka. Banana Biotics bukan hanya sekadar minuman sehat, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi ide usaha kecil yang menjanjikan. Dengan berbekal keterampilan dan pengetahuan yang didapat, diharapkan para siswa terinspirasi untuk menjadi wirausahawan muda yang mampu mengolah potensi pangan lokal menjadi produk bernilai ekonomi.

Inovasi sederhana dapat dimulai dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita, membuka jalan menuju produk yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Melalui kegiatan ini, Tim KKN-PPM UGM berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal, sekaligus mendorong terciptanya kemandirian pangan dan kesehatan masyarakat Tobadak. Inisiatif seperti ini diharapkan dapat berkontribusi pada kemandirian pangan dan peningkatan kesehatan masyarakat, dimulai dari lingkungan sekolah hingga ke tingkat yang lebih luas.

Ingin mengetahui aktivitas di Desa Mahahe lebih banyak lagi?

Jelajahi Aktivitas Lainnya